Temu

Sikap ceria kini membohongi dirinya,
Beban penuh dipundak kini pandai dipikulnya,
Luka pilu tiada lagi asing bersamanya..

Hay teman perasingan,
Peluklah kelammu dengan pundakku, hingga sesiapapun tiada tahu usahamu  tuk menyekat pelikmu..
Rangkulah aku, tanpa usaha hati yang enggan dalam suasana rasa canggung..
Gunakan jemari coklatku sebagai penyekat air mata, tuk mengganti kain dalam saku bajumu..

Kesia-siaan selama hidup adalah satu hal wajar yang  biasa kita rasakan..
Namun menyia-nyiakan teman bulanlah suatu hal wajar yang harus dirasakan..

Yang rapuh tubuh kini berumur 1000 tahun,
Namun dia yang kokoh tubuh, seakan rubuh dalam 20 tahun..

Kamu yang lelah dan terlelap dalam tidurmu, sudah benar-benar bekerja dengan baik hari ini..
Anggap aku disana dan membisikan "semua akan baik-baik saja" benarkah akan membantu mengindahkan mimpi-mimpimu?..

Walau kau merasa semuanya sedang tidak baik-baik saja, 
Maka tugasmu adalah memejamkan mata dan mengetuk satu dari seribu pintu yang kau miliki..
Semua pintu dapat terbuka dengan satu kunci yang sama dan kunci itu sudah berada dalam genggamanmu..
Masing-masing dari pintu diisi oleh satu orang yang selalu mengharapkan kehadiranmu, menjaga kehangatan dalam dirimu, dan melihat dirimu dengan kedua matanya hingga tiada mau tuk melepas kepergianmu dan menjauhkan dirinya darimu..

Aku yang tak pandai menyuguhkan kalimat aroma sajian penutup, 
hanya dapat mengatakan sebongkah kata dari aroma coklat panekuk..

"Semangat temanku"..

Comments

  1. Bunga Sakura gugur bahkan kalah indah
    Edelweiss yg mekar bahkan kalah menggetarkan
    Makasiiih man. Sangat berkesan;)

    ReplyDelete
  2. Bahkan dari setiap hembusan yang ada hanya kau yang mampu membuat ku selalu terpukau.

    Terimakasih ka man, sejenak aku berpikir kalau aku ilang ternyata tidak.

    ReplyDelete

Post a Comment