Jakarta

Bersesak-sesak menatap padatnya ibu kota
Merapat-rapat seolah tak ada celah bagi kaki berpijak
Padat, tak usah dipersoalkan lagi... memang itulah identitasnya
Riuh, tak mau diam disitulah perwatakannya

Merasa apa bisa kau berada di Jakarta
Kota besar dengan penuh penderitaan
Tak usah kemari bila tak ada modal apa-apa
Hidup susah, merana engkau kemudian

Kau tahu?
Yang ori saja hidup sulit, apa mau dikata bagimu para pendatang
Membawa ransel berniat mencari tempat tinggal
Kau beli sepetak, jangan harap makan kau dapat

Penuh pengharapan berada disana 
Perjuangan haruslah berkali-kali lipat
Tak kenal malas bagi para pekerja
Kekuatan memanglah sumber utama

Hai Jakartaku...
Tak usah merasa paling mengerikan 
Karena berkatmu, aku jauh dari kata malas
Berkatmu, aku tak pernah mau berjalan lamban
Aku tak bisa sekalipun berhenti melangkah
Bahkan, untuk mundurpun aku terlalu takut

Terjatuh sekali, tak masalah...
Karena kau dapat bangkit lagi
Yang jadi masalah, bila tak ingin bangkit lagi
Karena aku belajar bila tak mau bangkit lagi 
Aku pasti entah tak tahu lagi

Hidupku di Jakarta memang terkesan sulit
Karena disitulah aku belajar kesederhanaan
Aku belajar sebuah perjuangan
Dan juga kasih sayang kudapat

Jakarta kota kenangan
Disanalah tempat kerinduan

Comments

Post a Comment